Jakarta – Build Your Dreams (BYD) telah meluncurkan tiga mobil listriknya di Indonesia. Salah satunya, BYD Dolphin. Redaksi detikOto berkesempatan merasakan langsung kendaraan bergaya city car tersebut.
Sebagai catatan, BYD Dolphin yang kami jajal merupakan varian premium sebagai tipe tertinggi. Hingga berita ini dimuat, kendaraan bertampang futuristis tersebut masih belum punya harga.
Selama pengujian, rute yang kami lalui hanya berfokus di wilayah perkotaan, yakni Jakarta Selatan – Bogor Kota – Jakarta Utara. Perjalanan kami lebih banyak melintasi jalur bebas hambatan alias tol.
Satu kendaraan dihuni tiga orang, termasuk saya sebagai penguji detikOto. Saya mendapat giliran mengemudikan BYD Dolphin dari Jakarta Selatan ke Bogor Kota. Berikut impresi saya setelah merasakan langsung mobil buatan China tersebut.
Test Drive BYD Dolphin
Desain Tak Intimidatif
Sebelum masuk ke impresi, ada baiknya kita membahas desain BYD Dolphin yang memikat mata. Kendaraan tersebut, dari luar, terlihat manis berkat permainan warna yang soft namun tetap menarik perhatian.
Pada bagian depan, meski berstatus sebagai mobil listrik, ada nuansa mobil konvesional yang dipertahankan. Mulai dari model lampu utama (headlamp) yang lebar, gril minimalis dan tulisan ‘BYD’ yang terpampang jelas di posisi sentral.
Kami merasa, sebagai kendaraan harian, BYD Dolphin punya tampilan kalem namun tetap futuristis. Maksudnya, mobil nonemisi itu memang mengusung gaya modern, namun tarikan garis, warna hingga ornament yang melekat padanya tak terlalu intimidatif.
Sementara di bagian dalam, kesan modern juga masih terlihat berkat penggunaan materai khusus yang melapisi dasbor, layar hiburan berukuran besar yang posisinya bisa diputar dan penggunaan bangku bergaya balap. Hanya saja, ada beberapa bagian yang terasa kurang, mulai dari model pendingin ruangan dan audio di sekitar dasbor.
Selama berada di balik kemudi, saya dimanjakan dengan ruang kabin yang sangat kedap suara dan kursi berbentuk semi bucket yang ketebalan busanya membuat nyaman. Selain itu, keberadaan panoramic roof juga membuat pengalaman mengemudi menjadi lebih menyenangkan.
Hanya saja, ada satu yang masih kurang, pendingin udara di kabin terasa belum mantap. Saya tidak terlalu paham, apakah memang semburannya yang pelan atau karena cuaca di luar sedang terik dan kaca kendaraan belum dilapisi film.
Pabrikan membekali Dolphin dengan suspensi depan MacPherson Strut yang sangat empuk. Sehingga, sebagai pengemudi dan penumpang di depan, saya tak merasa bottoming atau jedag-jedug saat melintasi undakan. Namun, konsekuensi, di kecepatan tinggi, mobil sedikit limbung.
Meski demikian, saya merasa, setting-an suspensi BYD Dolphin sudah cocok untuk mobil hatchback yang memang dipakai di wilayah perkotaan.