Pabrik Suzuki akan meluncurkan produk baru pada Juni mendatang. Besar kemungkinan Suzuki Ertiga diluncurkan dengan sejumlah penyegaran baru. Foto dan bocoran harga terkait mobil ini juga beredar luas di internet jelang peluncurannya.
Menariknya, tidak hanya mendapatkan sedikit penyegaran di luar dan di dalam. Namun Suzuki juga harus menawarkan varian baru dengan teknologi hybrid untuk low MPV (Multi Purpose Vehicle). Penasaran ingin memesan? Sekarang mari kita bicara tentang teknologi smart hybrid Suzuki Ertiga terbaru yang akan diluncurkan nanti.
Teknologi hybrid sebenarnya bukan hal baru di industri otomotif Indonesia. Cukuplah untuk mengatakan bahwa teknologi hibrida pintar Suzuki sedikit berbeda dari mobil hibrida lain yang ada di pasaran. Bahkan teknologi baru yang dibawa Suzuki ke Indonesia berbeda dengan sistem yang sebelumnya mereka jual di Indonesia.
Ya, Suzuki telah dan sedang memasarkan Suzuki Ertiga Diesel Hybrid yang dikemas sebagai Suzuki Smart Hybrid Vehicle (SHVS). Diluncurkan sekitar tahun 2016, mobil ini menampilkan tiga komponen utama hybrid, yakni mesin diesel, integrated starter generator (ISG) dan baterai atau baterai.
Suzuki Smart Hybrid yang diusung Ertiga terbaru merupakan hasil pengembangan dari sistem mild hybrid Ertiga SHVS sebelumnya. Karena selain ketiga komponen utama tersebut, Suzuki telah memasang baterai lithium berkapasitas 6 Ah dengan tegangan 12 V sebagai penyimpan energi tambahan.
Yulius Purwanto, Kepala Pengembangan Produk 4W di PT Suzuki Indomobil Sales, mengatakan kepada media di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022: Sistem yang kami bayangkan hari ini adalah evolusi dari Smart Hybrid yang sebelumnya diluncurkan. Ada peningkatan dalam berbagai aspek termasuk menyematkan beberapa perangkat baru seperti baterai lithium-ion untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.”
Baterai lithium-ion mendukung kinerja sistem hybrid Suzuki. Baca saja begitu cara kerja sistem hybrid Suzuki. Teknologi Suzuki Smart Hybrid didukung oleh fungsi auto-stop saat mobil terjebak di lampu merah atau dalam kemacetan. Saat mesin hidup, semua arus didukung penuh oleh baterai (battery). Ketika mobil mendapatkan kembali kecepatannya, ISG bekerja untuk menghidupkan mesin dan membantu mesin membawa lebih banyak tenaga untuk akselerasi yang lebih mudah.
Kemacetan lalu lintas menjadi salah satu penyebab pemborosan bahan bakar. Karena mesin masih hidup dan minum bensin, meski mobil dalam keadaan diam. Pada titik ini, ketika mobil mulai bergerak, tenaga mesin cukup tegang untuk memutar roda untuk pertama kalinya. Dalam kondisi kemacetan, kejadian tersebut terjadi berulang kali.
Sebelumnya, teknologi SHVS hanya menggunakan baterai untuk menyalakan ISG dan menghidupkan komponen kelistrikan seperti AC, lampu, dan sistem hiburan saat mesin dimatikan. Kehadiran baterai lithium-ion jelas mengoptimalkan pengelolaan konsumsi daya pada kendaraan.
Selain itu, ISG yang digunakan dalam teknologi Smart Hybrid Suzuki juga mengalami peningkatan. Selain ukurannya yang lebih besar, dikatakan mampu menjanjikan efisiensi bahan bakar yang lebih optimal dari sebelumnya yang dipadukan dengan mesin bensin K15B. Selain itu, teknologi Suzuki Smart Hybrid juga dapat mengubah energi pengereman menjadi energi listrik dan menyimpannya di baterai.
Ringkasnya, teknologi Suzuki Smart Hybrid yang dimiliki oleh Low MPV Suzuki ini nantinya dijamin mampu meningkatkan efisiensi bahan bakar secara optimal. Selain itu, teknologi hybrid ini juga akan membuat mobil lebih ramah lingkungan karena mengurangi polusi udara dan menurunkan emisi gas buang.