PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) mencatat laba bersih pada semester I tahun 2024 menjadi Rp 110 miliar. Sementara, pada tahun ini menargetkan laba bersih minimal Rp 250 miliar pada akhir 2024.

“Semester satu ini kami sudah membukukan laba bersih Rp 110 miliar, harapan saya di akhir tahun ini minimal Rp250 miliar dapat tercapai,” kata Direktur Utama Pelni Tri Andayani di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (1/8).

Tri Andayani mengungkapkan, hingga Juni 2024 jumlah penumpang Pelni telah mencapai 2,6 juta orang. Sementara target akhir tahun ini harapannya dapat mengangkut hingga 5,5 juta orang.

“Di akhir tahun bisa mencapai 5,4 sampai 5,5 juta orang dengan adanya libur panjang dan Nataru,” ungkapnya.

Tei Andayani mengungkapkan, untuk merealisasikan target tersebut, maka perseroan akan berfokus pada layanan jasa dan logistik. Mengingat, perusahaan tidak mungkin hanya mengandalkan pendapatan dari penjualan tiket penumpang.

“Karena untuk tiket kan besarannya sudah diatur oleh regulator,” ungkapnya.

Misalnya, kata dia, salah satunya dengan memberikan layanan tambahan untuk meningkatkan pendapatan, seperti penyewaan selimut dan fasilitas tambahan lainnya yang berbayar.

Selain itu, pihaknya juga menawarkan fasilitas WiFi berbayar yang bisa dinikmati pengguna selama perjalanan. Menurutnya, hal tersebut wajar diterapkan bisnis maskapai di luar negeri.

Bahkan, pihaknya juga menawarkan study on board, city tour, atau event di atas kapal. Serta menyediakan space tenant, termasuk iklan di dalam dan badan kapal.

“Itu upaya kami untuk meningkatkan pendapatan,” pungkasnya.